Lenin: Sebuah Pengantar Sangat Singkat

Sumber gambar: ppcorn.com
Pada 1991, dunia digemparkan dengan berakhirnya kekuasaan komunis terbesar di dunia. Peristiwa itu terjadi tanpa goncangan-goncangan yang mengawalinya. Ialah peristiwa meninggalnya Uni Soviet. Uni Soviet merupakan negara pertama yang menerapkan sistem sosialisme yang lahir dari Revolusi Oktober 1917.

Revolusi yang dimotori oleh Kaum Bolshevik ini berhasil meruntuhkan kediktatoran Rezim Tsar Nikolaus II. Adalah Vladimir Lenin yang menjadi penggerak revolusi tersebut, yang dikemudian hari menjelma menjadi figur sentral dalam perkembangan negara-negara komunis di seluruh dunia.

Jikalau tidak ada Lenin, barangkali pemikiran-pemikiran Karl Marx hanya berakhir menjadi kajian-kajian ahli filsafat dan ekonomi saja. Namun, di tangan Lenin, pemikiran Marx menjelma menjadi pijakan dasar dalam melakukan penghancuran kapitalisme dalam revolusi sosialis. Dikemudian hari kita mengenal yang namanya Marxisme-Leninisme atau yang biasa disebut Komunis. Artikel ini mencoba untuk mengupas bagaimana Lenin menjelma menjadi pemikir dan penggerak revolusi dan dampaknya terhadap perkembangan dunia.

Vladimir Ilyic Ulyanov lahir pada 22 April 1970 di Simbirsk (Tahun 1924 berubah menjadi Ulyanosk). Adapun Lenin merupakan nama samarannya yang kemudian diambil alih menjadi nama tenarnya. 

Universitas Kasan pernah menjadi tempat ia belajar sebelum akhirnya dipecat. Namun, ia berhasil menyelesaikan studi hukumnya di Universitas Petersburg. Persinggungnnya dengan dunia Marxis ia alami setelah bekerja menjadi pengacara pada 1892. Saat itu, ia aktif dalam kelompok-kelompok Marxis dan menulis berbagai artikel agitasi politik dan masalah-masalah sosialisme. 

Aktivitas di dalam kelompok Marxis dan tulisan-tulisannya membuat pemerintah saat itu mengusirnya ke Siberia tahun 1896. Disana ia menikah dengan Nadyesha K. Krupskaya. Tahun 1990 ia sempat kembali ke Rusia sebelum akhirnya melarikan diri ke Eropa Barat, tepatnya di Swiss. Bersama Plechanov, Martov dan Vera Sassulic, Lenin menerbitkan majalah Marxis-revolusioner Iskra (Bunga Api). 

Tahun 1898, dua tahun sebelum Lenin kembali dari pengasingannya Partai Buruh Sosialdemokrat Rusia didirikan. Tulisan Lenin berjudul “Berbuat Apa?” menjadi polemik yang menghasilkan dualisme dalam Partai Buruh Sosialdemokrat Rusia. Pertama adalah Kaum Bolshevik (mayoritas) yang mendukung konsepsi partai Lenin. Kedua adalah kaum Menshevik (minoritas) yang dipimpin oleh Martov dkk.

Tahun 1905 pecah revolusi yang tak pernah diduga, dimana Partai Buruh Sosialdemokrat baik Bolshevik maupun Menshevik tidak siap menghadapi keadaan politik dan ekonomi kala itu. Hal tersebut membuat partai buruh tidak memiliki kekuatan dalam menjalankan pemerintahan, akhirnya revolusi tersebut gagal dan rezim Tsar kembali ke pucuk kekuasaan. 

Perang Dunia I ikut merubah situasi partai kala itu. Kaum Sosialdemokrat eropa terpecah menjadi dua kutub. Pertama adalah mereka yang menolak “perang kaum kapitalis dan imperialis”, dimana Lenin ada di dalamnya. Sementara mayoritas kaum Sosialdemokrat d Jerman dan Prancis memilih untuk bergabung dengan pemerintahan negaranya dan membuka kran pinjaman untuk operasional perang. Dari perpecahan tersebut, dimana sebelumya seluruh kaum Sosialdemokrat tergabung dalam Internasionale II, ambruk dengan sendirinya. 

Situasi perang berdampak pada kekuatan rezim Tsar Nkolaus II menurun. Kondisi ekonomi dan politik semakin hancur. Puncaknya pada 15 maret 1917 Tsar Nikolaus II dipaksa turun tahkta. Walaupun Tsar Nikolaus sudah turun tahta namun revolusi kaum bolshevik besutan Lenin dkk belum dimulai. Justru keadaan itu yang membuat mereka semakin matang untuk melancarkan revolusi, yang dikemudian hari dikenal sebagai revolusi oktober. 

Mendengar Tsar Nikolaus II yang turun tahta, 3 April 1917 Lenin kembali ke Rusia dan mulai mengkampanyekan revolus dengan semboyan “roti dan perdamaian”. Beberapa tuntutannya antara lain menghentikan perang melawan Jerman dan Austria-Hongaria. Menyerahkan tanah para bangsawan kepada kaum tani, nasionalisasi bank-bank yang beroperasi di Rusia. Produksi industri dan pembagian hasil dipegang penuh oleh kaum buruh itu sendri, penghapusan tentara, polisi dan birokrasi. 

Bulan Juli 1917 Lenin bersama kaum Bolshevik mencoba melakukan pemberontakan terhadap parlemen resmi. Namun upaya tersebut gagal, akhirnya Lenin kembali mengasingkan diri ke Finlandia. Pemerintahan dambil alih ol;eh Kerenski dari Partai Sosial-Revolusioner, tapi ia gagal menstabilkan keadaan.

7 November 1917 (dan bulan Oktober menurut penanggalan kuno Rusia) Lenn dibantu buruh dan kelas-kelasi angkatan laut dari konstadt, mengambil alih kekuasaan di Petrogard. Tantangan bagi Lenin semakin besar. Setidaknya kurun waktu tiga tahun setelah revolusi oktober Perlawanan baik dari dalam maupun dari luar terus bergantian. 

Kepemmpinan Lenin di Uni Soviet (Rusia berganti menjadi Uni Soviet setalah Undang-Undang Dasar Baru disahkan dimana Uni Republk-republik Soviet Sosialis menggantikan Rusia) maupun di Komintern tidak bertahan lama, itu terjadi karena di penghujung 1921 ia mengalami pendarahan otak. Akhirnya Lenin meninggal pada 21 Januari 1924. Kepemimpinan Uni Soviet pun beralih kepada sekretarisnya yakni Stalin. 

Disarikan dari buku Franz Magnis-Suseno Dalam Bayang-Banyang Lenin. 

Comments

Popular posts from this blog

Air Susah di 'Tanah Air' Indonesia

Pencemaran Nama Dalam Jaringan

Memulai Kembali