Posts

Showing posts from December, 2019

Terakhir di 2019

Hari ini adalah tanggal erakhir Dari banyak tanggal di 2019 Tidak ada yang spesial Semuanya berjalan seperti biasa Ada yang bersenang-senang Ada juga yang bersedih Ada yang bangga Ada juga yang kecewa Ada yang berharap Lalu terwujud Ada yang merencanakan Tapi tak terwujud Semuanya tetap berjalan Seperti hari-hari lainnya Seperti tanggal-tanggal lainnya Kapanpun dan dimanapun

Penulis tak terlihat

Siang ini aku cukup santai Sampai akhirnya seorang teman menghubungi Ia bercerita ihwal pekerjaannya Yaitu seorang penulis yang tak terlihat Ya dia adalah penulis tak terlihat Bukan orangnya tapi karyanya Karya yang ia tulis adalah untuk orang lain Dia yang mikir dia juga yang cape Kasus-kasus seperti ini banyak terjadi Terutama dilingkungan kampus Dimana para mahasiswa yang 'berbakat' Disuruh mengerjakan sesuatu agar dimudahkan Entah sesibuk apa orang tersebut Sehingga alasannya selalu tidak ada waktu Gelar mentereng yang ia peroleh seakan sia-sia Karena mayoritas bukan hasil pikirannya Namanya melanglangbuana Dari daerah hingga nasional Mungkin yang menjadi alasan dia eksis Adalah namanya bukan pikirannya Kemampuan retorik menjadi kunci Karena semua bahan ditulis oleh mahasiswanya Semoga orang-orang goblok tersebut musnah Bukan hanya di lingkungan akademik Tapi dari alam semesta PDL, 15 Desember 2019

Waktu Maghrib

Petang ini aku duduk disebuah tempat Kelihatannya semacam pos kamling Bersama derasnya air hujan Dan ditemani sorot lampu kendaraan lalu-lalang Waktu semakin berputar Cahaya matahari mulai tenggelam Adzan maghrib berkumandang Dan aku masih berteduh disini Jika tak ada kendaraan yang lewat Persis aku tidak akan terlihat Tempatnya begitu gelap Ditepi sungai dibawah pepohonan Kendaraan melewatiku perlahan Tepat didepan tempatku duduk Terdapat sejajar polisi yang tidur Walapun hujan polisi tidur itu tidak beranjak Tetap bertugas dalam mengurangi laju kendaraan Akupun bisa melihat semua jenis kendaraan Ada mobil, motor, angkot, bahkan odong-odong Ada yang terlihat bersemangat Tidak sedikit pula yang terlihat lesu Aku masih disisni Bersama rintik air hujan Yang membasahi dedaunan Juga jalan aspal didepanku CMI, 14 Desember 2019

Menemukan (Menjadi) Indonesia

Image
Dokumentasi Pribadi Banyak cara untuk memahami menjadi orang Indonesia. Setiap orang memiliki jalan yang berbeda dalam pencarian pemahaman ini. Ada orang yang karena penderitaannya sehingga memahami menjadi orang Indonesia. Ada juga orang karena kelapangan hartanya memahami menjadi orang Indonesia. Ada orang yang sengaja mencari untuk memahami menjadi orang Indonesia. Ada pula orang yang tanpa preferensi apapun untuk memahami menjadi orang Indonesia tapi ia memahami apa itu orang Indonesia dan bagaimana kita seharusnya menjadi orang Indonesia. Diantara 250 juta sekian orang Indonesia, salah satu diantaranya adalah Pandji Pragiwaksono. Siapa yang tak kenal Pandji? Tentu saja ada. Bagi orang-orang Indonesia yang mengenal Stand Up Comedy pasti sudah tak asing dengan sosok ini. Jebolan Kampus Teknik ternama di Indonesia ini mengawali kariernya sebagai Penyiar radio di Bandung sejak mahasiswa, hingga terkenal dengan acara TV Kena Deh!. Ya, Pandji sekarang berkembang d

Mengekor

Kita pergi bersama Menjumpai pemegang otoritas Seperti budak yang tunduk pada tuannya Tanpa pernah mengoreksi sikapnya Kita terus berusaha baik Didepan si empunya kuasa Walaupun itu bukan hal yang benar Tapi tetap terus dilakukan Kini ia semakin menggila Memerintah budak tanpa asa Kini ia semakin berkuasa Menendang siapa yang tak dia suka Kita terus berjalan beriringan Dengan rantai yang mengikat dileher Kesana kemari tanpa henti Tanpa pernah ada keinginan untuk pergi Perubahan tidak akan terjadi Pada masyarakat yang terus diam Perubahan akan terjadi Dengan menggerakkan seluruh keahlian PDL, 12 Desember 2019

Pilihan Lain

Pernahkah kita terjebak dalam suatu pilihan? Pilihan yang membuat diri kita bingung Pernahkah kita berharap akan suatu pilihan? Pilihan yang membuat kita termenung Jam sepuluh pagi aku pergi Dari sekolah ke tempat makan Tempat makannya hanya distro Alias disisi trotoar Tapi rasanya jangan ditanya Lidah dimulut bergoyang Apabila makan ditempat itu Walaupun hanya nasi soto ayam menunya Setibanya dilokasi aku cukup kecewa Tempat makan langgananku tidak buka Entah apakah sudah habis dan pulang Atau memang tidak berjualan hari itu Aku diam beberapa saat Memikirkan pilihannya Apakah kembali ke sekolah Atau mencari soto lainnya Akhirnya aku mencari soto lain Mencoba untuk menambah jangkauan Pengetahuan tentang makanan Khususnya soto dan teman-teman Cukup beresiko memang Mencoba pilihan baru Tapi itulah bagian dari hidup Selalu berhadapan dengan tantangan Bila hari itu cukup baik Maka rasanya akan memuaskan Bila hari itu cukup buruk Maka rasanya akan menjengkelkan Pilihan ku kali ini cukup bai

Kegiatan Akhir Pekan

Sabtu ini sama seperti sabtu minggu lalu Masih di sepetak tanah itu Yang berpasir, berbesi dan berbatu Untuk dibangun hunian baru Akhir pekan cukup ditunggu-tunggu Oleh orang-orang yang sibuk berburu Jumat, sabtu dan minggu Bagaikan hari yang baru Banyak kegiatan di akhir pekan Yang bisa dilakukan semua orang Banyak kesibukan di akhir pekan Yang tidak dilakukan semua orang Ada orang yang pergi ke hutan Ada orang yang pergi ke gunung Ada orang yang pergi ke mall Ada juga orang yang pergi rebahan Semua itu bisa dilakukan di akhir pekan Bagi mereka yang sibuk di awal pekan Semua itu tidak bisa dilakukan di akhir pekan Bagi mereka yang sibuk di akhir pekan Aku memilih menyibukan diri di akhir pekan Ada yang memilah dan memecah batu Ada yang mencampur pasir semen dan air Juga ada yang merangkai besi cor Pekerjaan sabtu ini cukup santai Seperti orang yang berjemur dipantai Aku hanya duduk dan melilitkan kawat pada besi Agar kuat dan kokoh berdiri Menjelang siang hujan turun Tapi awan tidak m

Pacul dan kegiatan yang bisa dilakukannya

Siang itu baru saja tiba Setelah hampir enam jam duduk Mengawasi para pelajar yang sedang ujian Ujian sebagai proses formalitas semesteran Suara knalpot motor meledak Mengiringi kedatanganku disuatu pondok Lantas ku simpan tas, sepatu dan juga helm Ku bergegas berganti pakaian Jika pagi tadi aku berangkat dengan celana bahan hitam Khas para aparatur sipil negara Dengan kemeja batik biru 'kebanggaan' Dengan sepatu  hitam yang mengkilau Kini berganti dengan celana kolor Dengan saku bolong dikanannya Baju kaos partai mantan penguasa lusuh Dan sendal sewalow legendaris Aku bergegas kembali pergi Kesebuah petak tanah tak jauh dari pondok Disana sudah berdiri dua orang lelaki renta dan satu pemuda Lantas aku bergabung bersama mereka Alat yang pertama ku pegang adalah pacul Yang kugunakan untuk mengaduk bahan Campurannya tak lain pasir semen dan air Kuaduk sedemikian rupa sehingga menjadi bahan perekat batu Saat ini progresnnya masih berupa pondasi Walaupun demikian itu merupakan hal

Kebutuhan dan hal-hal disekitarnya

Dalam bertahan hidup pada dasarnya manusia perlu memenuhi kebutuhannya. Secara garis besar orang 'terdahulu' mengkategorikan kebutuhan kedalam tiga jenis, yaitu: sandang, pangan, papan. Seiring berjalannya waktu, kebutuhan manusia mengalami komodifikasi dari ketiga jenis diatas. Hal tersebut terjadi karena konstruksi masyarakat yang menghendakinya ataupun kontruksi dari masing-masing orang yang menyebabkan setiap orang merasa perlu untuk memenuhinya dalam bertahan hidup. Terkadang yang dimaksudkan sebagai kebutuhan oleh sebagain orang menurut orang lainnya bukan kebutuhan. Misalnya saja kebutuhan akan mendapatkan hiburan. Bagi sebagian orang mungkin saja itu menjadi kebutuhan, tapi bagi sebagian yang lain mungkin tidak seperti itu. Menjadi suatu hal yang cukup menggelitik tatkala kita harus merumuskan sesuatu kedalam kategori-kategori tertentu. Termasuk bagaimana kita merumuskan mana yang dimaksud kebutuhan, keinginan, hasrat, syahwat dan lainnya. Beberapa istilah tersebut dapa

Mengejar Waktu (3)

Apakah jalan ini benar? Apakah jalan ini salah? Apakah benar dan salah itu? Haruskah selalu benar dan salah? Aku terus melangkah Kemanapun kaki ini terarah Aku terus melangkah Dengan raga yang terkoyah Kugantungkan harapan Kepada seorang teman Kutergantung khayalan Yang telah kuberikan Kini ku tersandera Oleh cerita lama Kini ku terkurung Dalam merenung Jejak terus tercetak Dalam setiap petak Aku tetap beranjak Walaupun tersentak ...... CMI, 3 Desember 2019

Empat Pagi

Pagi itu aku bangun Tidak seperti lagu Aku tidak langsung mandi Pun tidak langsung menggosok gigi Yang aku lakukan kala itu Adalah meninjau ponsel Melihat informasi yang masuk Selagi aku tertidur semalam Ada yang bilang Kalau mau tau apakah kecanduan Lihatlah apa yang ia cari Saat ia bangun dari tidurnya Jika mengikuti pendapat itu Aku mungkin termasuk kecanduan Kecanduan akan ponsel Dan segala isi didalamnya Aku jadi ingat kejadian kemarin Saat temanku lupa membawa ponsel Sepanjang hari ia terlihat lemas Katanya seperti setengah hidup Begitukah efek ponsel Saat kita tak sadar sudah kecanduan Begitukah efek kecanduan Saat kita menganggap hidup tak lagi normal Akankah aku seperti itu Menjadi orang yang hilang semangat hidup Hanya karena tidak membawa ponsel Semoga saja tidak PDL, 2 Desember 2019

Mengejar Waktu (2)

Siang berganti malam hari Waktu terasa semakin lama Kereta ini belum juga tiba Masih terdengar dercit rel dan roda Satu demi satu stasiun terlewati Seperti kenangan yang pernah terjadi Satu demi satu jejak langkah pergi Seperti masa depan yang akan dinanti Mengalah bukan berarti kalah Seperti kereta ini yang selalu mengalah Saat bersilangan dengan kereta sebelah Demi mencapai tujuan yang terarah Waktu tak bisa berhenti Hidup tak melulu soal harga diri Waktu akan terus bergulir Hidup akan senantiasa berakhir ...... PDL, 1 Desember 2019