Kebutuhan dan hal-hal disekitarnya

Dalam bertahan hidup pada dasarnya manusia perlu memenuhi kebutuhannya. Secara garis besar orang 'terdahulu' mengkategorikan kebutuhan kedalam tiga jenis, yaitu: sandang, pangan, papan.

Seiring berjalannya waktu, kebutuhan manusia mengalami komodifikasi dari ketiga jenis diatas. Hal tersebut terjadi karena konstruksi masyarakat yang menghendakinya ataupun kontruksi dari masing-masing orang yang menyebabkan setiap orang merasa perlu untuk memenuhinya dalam bertahan hidup.

Terkadang yang dimaksudkan sebagai kebutuhan oleh sebagain orang menurut orang lainnya bukan kebutuhan. Misalnya saja kebutuhan akan mendapatkan hiburan. Bagi sebagian orang mungkin saja itu menjadi kebutuhan, tapi bagi sebagian yang lain mungkin tidak seperti itu.

Menjadi suatu hal yang cukup menggelitik tatkala kita harus merumuskan sesuatu kedalam kategori-kategori tertentu. Termasuk bagaimana kita merumuskan mana yang dimaksud kebutuhan, keinginan, hasrat, syahwat dan lainnya. Beberapa istilah tersebut dapat dimaknai secara sempit sebagai istilah yang memiliki kandungan makna yang sama.

Tak jarang kita mendengar ketika seseorang menginginkan sesuatu lantas orang lainnya bertanya apakah sesuatu tersebut termasuk kedalam kebutuhan atau keinginan. Dengan cara yang intimidatif biasanya orang tersebut akan menempatkan kebutuhan sebagai hal yang lebih superior dan keinginan merupakan hal yang inferior, sehingga kita harus memilikinya apabila memang itu sudah menjadi suatu kebutuhan.

Padahal hidup manusia tidak melulu soal bagaimana memenuhi kebutuhannya. Banyak hal yang manusia lakukan tapi tidak ada sangkut pautnya dengan kebutuhan. Pernahkah kita melihat bahwa ada orang yang rela mengeluarkan uang sekian banyak hanya untuk memiliki sesuatu yang menurutnya langka tapi tidak merasa terbebani dengan pertanyaan apakah itu merupakan kebutuhan atau keinginan. 

Belakangan muncul salah satu kebutuhan lain dari manusia modern. Yaitu kebutuhan bagi jiwa dan raga untuk membicarakan orang lain. Dalam terminologi salah satu agama biasa disebut ghibah. Ghibah merupakan kegiatan dimana dua orang atau lebih bercengkrama (di dunia nyata maupun dunia maya) untuk membicarakan orang lain, kejadian tertentu, dan berbagai hal diluar dirinya.

Karena ghibah disini sudah menjadi suatu kebutuhan. Maka, ketika ghibah tidak dilaksanakan hidup akan terasa hambar.

Begitulah kebutuhan manusia modern saat ini. Dimana perkembangan jenis keburuhan sudah semakin kompleks. Lantas bagaimana kebutuhan manusia dimasa yang akan datang? Ketika AI menjadi bagian dalam kebutuhan. Nantikan bacotan lebih lanjutnya.



PDL, 4 Desember 2019

Comments

Popular posts from this blog

Air Susah di 'Tanah Air' Indonesia

Pencemaran Nama Dalam Jaringan

Memulai Kembali