Dibalik Proposalan

Pagi itu, pukul setengah tujuh aku sudah siap guna pergi ke kampus. Jarak dari rumahku menuju kampus sekitar 17 kilometer jika lewat bawah dan 23 kilometer jika lewat atas. Jalur bawah lebih dekat tapi macet dan waktu yang ditenpuh sedikit lebih lama. Sedangkan jalur atas lebih jauh namun lancar dan bisa memangkas waktu tempuh.

Pukul tujuh dua puluh aku tiba dikampus. Tepat di lantai enam salah satu gedung disana. Niat awalnya hendak masuk kelas. Namun aku urungkan karena dosen sudah di dalam.

Akhirnya akh mencari tempat lain untuk duduk menunggu teman lainnya. Aku turun ke lantau dua dan duduk disalah satu bangku disana sembari mengisi daya ponsel. Disana aju bertemu dengan teman temabku yang akan bimbingan skripsi.

Sekitar pukul sembilan dan sepuluh kedua temabku tiba. Kami bertiga merupakan tjm telat dalam skripsian. Disaat teman seangkatan sudah melakukan sidang priposal sejak september tahun lalu, kami baru akan melaksanakannya sekarang. Mungkin salah satu motto "kalau bisa dinanti-nanti, mengapa harus disegerakan" Menjadi salah satu penyebab kami menjadi bagian Tim Telat. 

Awalnya kami sudah diberitahu bahwa sidang proposal akan dilaksanakan pukul sepuluh pagi. Namun, hingga jam tiba sidang tidak juga dilaksanakan. Tak lama, kami mendapat inormasi dari salah satu dosen bahwa ujian dimjndurkan waktunya mebjadi pukul satu siang. Kamipun tetap kenunggu sampai wakth yang di tentukan.

Pukul satu siang telah tiba. Kamj bergegas mebemui pengujj satu untuk melaksanakan sidang. Disalah satu ruangan di pusat universitas tempat dimana penguji berkantor, kami melaksanakan proposalan. Masing-masing dari kami mendapat kesempatan untuk menjelaskan dan tanya jawab sekitar 20 menit. Tidak ada hambatan yang berarti. Malah kami banyak mendapat masukan, dibuktikan dengan banyaknya coretan tinta yang tergoris di kertas proposal.

Ohya, ujian kalj ini kami menggunaan sistem gerilya, dimana para peserta ujian bergantian menghadap ke penguji. Setelah selesai dari penguji satu, kami bergegas menuju penguji dua. Setelah kami sampai keruangan dimana penguji dua berkantor kami dihadapkan pada suatu kenyataan bahwa penguji sedang dijelas mengajar. Kami oun menunggu hingga kelas selesai sekiatr pukul tiga. 

Kebetilan ditempat yang sama ada teman yang hendak bimbingan bersama dosen yang ruangannya sama dengan penguji kami. Setelah menunggu akhirnya kami bertemu dan melaksanakan ujian. Disinj tidak begitu banyak yang dihelaskan dan ditanyakan. Hanya mengulas apa yang sudah penguji satu sampaikan. Masing-masing tidak lebih dari lima menit. Sangat cepat. 

Setelah selesai kita semua keluar ruangan, termasuk penguji kita. Katanya, beliau juga pengin cepat pulang dan mungkin rebahan dirumah, bisa saja.

Akhirnya setelah terlambat enam bulan dari jadeal seharusnya, kami bisa melaksanakan proposalan, dan bersiap mengjadapi skripsian. Lantas tema apa saja yang akan kami teliti? Nanti kan cerita lainnya.



PDL, 21-22 Februari 2020

Comments

Popular posts from this blog

Air Susah di 'Tanah Air' Indonesia

Pencemaran Nama Dalam Jaringan

Memulai Kembali