Ihwal Covid-19 (1)

Para 'pecinta alam' sering bilang bahwa untuk mengetahui sifat asli seseorang maka ajaklah ia untuk mendaki gunung.

Saat ini ungkapan tersebut memiliki saingan. Ditengah pandemi Covid-19 ini bisa kita kihat bagaimana sifat manusia sebenarnya.

Ada yang bersolidaritas. Ada yang berorientasi pada keuntungan. Ada pula yang memiliki otak kejahatan.

Pun begitu yang terjadi pada pejabat publik beserta reng-rengannya. Ada yang kelabakan. Ada yang hobinya menuduh orang. Ada yang cengegesan. Ada yang meremehkan. 

Aku membayangkan di angkasa sana. Diluar bumi, ada yang memerhatikan bumi dengan segala isinya. Mereka hanya memandang bagaimana bumi yang sudah keropos ini berputar.

Di dalamnya terlihat makhluk-makhluk kecil berkeliaran. Kini makhluk itu sedikit yang berkeliaran. Pemerhati ini pun bingung. Ini bukan seperti bumi yang biasa.

Ia terus memerhatikan bumi. Dilihatnya dengan teliti. Porosnya masih sama, tidak ada perubahan. Memang dari segi isi ia melihat banyak perubahan.

Bumi yang pertama kali ia lihat tidak seperti ini. Dulu ia sempat panas sekali. Lalu membeku. Lalu mengeras. Sampai akhirnya memiliki bentuk seperti saat ini.

Itupun sekarang sudah banyak hal didalamnya. Terlihat seperti kerikil. Seperti permukaan yang tak rata. Itulah bumi sekarang dengan beragam isi didalamnya.

Ia tidak tahu apa yang terjadi disana. Apa yang menyebabkan perubahan. Dan seperti apa kondisi yang terjadi saat ini. Ia tak tahu kemana mahkluk yang biasa berkeliaran banyak. Kini hanya sedikit, itupun hanya dibeberapa tempat.

Ia terus memperhatikan bumi. Ia terus mengawasi bumi.

Comments

Popular posts from this blog

Air Susah di 'Tanah Air' Indonesia

Pencemaran Nama Dalam Jaringan

Memulai Kembali