Energi Terbarukan

Seperti biasa aku vangun di siang hari. Bukan karena aku kebluk. Memang karena jam tidur saat jni berkisah di jam lima pagi hingga 12 siang. Jam tidur berantakan, seperti negara.

Setelah cukup mengumpulkan cakra, aku beranjak dari busa berbentuk persegi panjang. Lantas mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi. Niatnya hanya mandi, tapi setelah di dalam ada kegiatan lain yang haris dilakukan. Sebuah sekresi alami dalam tubuh.

Kali ini aku tidak makan pisang. Kali ini aku makan jajanan warung, seperti keripik seharga 500 rupiah/pcs. Cukup pedas, namun tidak menimbulkan sakit yang luar biasa. Pedas biasa saja.

Selain keripik sejumlah 5 pcs aku pun memakan wafer sereal bersalut coklat. Manisnya membuat lidah bergoyang. Entah ada acara apa di dalamnya. Apakah ada sosom Lesty di dalamnya? Aku tidak tahu.

Sorenya sekitar jam 4 aku kembaki ke kamar. Niatnya membaca buku berjudul Curriculum Vitae, sebuah novel karya Benny Arnas. Tapi apa daya aku malah tertidur tanpa sadar.

Aku bangun saat maghrib. Cukup pusing. Tapi aku merasa aku telah menyimoan cadangan energi. Tidur menambah persediaan cakra yang aku kiliki. Sebuah energi terbarukan yang mudah dilakukan. Begitulah energi terbarukan terus diproduksi. Melalui 'istirahat' yang cukup yang akanenambah kapasitas energi.


PDL, 3 April 2020

Comments

Popular posts from this blog

Fitur Unggulan Ponsel

Asep, Kopi dan Rokok

Jangkrik