Skripshit

Momen dirumah aja tidak selamanya menyenangkan. Rebahan sepanjang waktu tidak menjadi jaminan akan terbebas dari beragam pertanyaan. Salah satunya mengenai skripsi. Ya skripsi. Saban hari pertanyaan itu muncul dari orang tua. 

Untungnya kondisi #dirumahaja memberi sedikit legitimasi mengapa skripsi masih terbengkalai. Setidaknya ada jawaban yang bisa menguatkan diriku dalam melanjutkan rebahan.

Entah kenapa skripsi seperti sesuatu yang sakral. Padahal aku sendiri memandangnya sebagai suatu hal yang biasa. Seolah hiduo mati mahasiswa ada di tangan skripsi. Pun begitu dalam pandangan orang tua ku  

Tapi itu hal wajar, mengingat harapan irang tua ingin melihat annaknya 'sukses'. Ya walaupun sukses dimata orang beda-beda. Tapi maksudnya pasti ke arah 'sukses' dalam tanda petik tersebut.

Berapa lama #dirumahaja akan terus berlangsung. Semoga ada saatnya aku bilang. "Ya, sudah selesai".


PDL, 5 April 2020

Comments

Popular posts from this blog

Fitur Unggulan Ponsel

Asep, Kopi dan Rokok

Jangkrik