Prinsip Membangun Rumah

Rumah sebagai tempat tinggal menjadi kebutuhan yang cukup penting bagi sebagian orang. Sebab, hasrat untuk berleha-leha akan tertampung ketika berada di rumah. Atau keinginan untuk membuat kehangatan yang mantap-mantap pun lebih leluasa dilakukan ketika di rumah. Meskipun, kenyataannya di luar kita masih bisa mendapatkannya.

Catatan ini saya bagikan sebagai upaya untuk menyebarluaskan prinsip-prinsip yang harus dimiliki, dijalankan, dan dipertahankan ketika membangun sebuah rumah. Karena dengan prinsip-prinsip seperti itu akan memudahkan kita dalam mewujudkan rumah mantap seperti sedia kala.

Pertama, dalam membangun rumah pastikan bahwa kita senantiasa memiliki sumber bahan-bahan yang laik. Baik hardware, software, maupun brainware. Silakan Anda untuk mengembangkan sendiri apa yang termasuk ke dalam masing-masing bahan tersebut. Sebab, “rumahku adalah surgaku”. Maka, keputusan berada di pikiran Anda masing-masing.

Setelah Anda memetakan kebutuhan mana masuk ke dalam kategori mana, maka selanjutnya anda bisa melakukan pembacaan Undang-Undang Dasar Republik Kamerun (UUD-RK). Sebab, UUD-RK merupakan salah satu hukum dasar dari sekian banyak hukum dasar yang ada di dunia. apabila kita telah memahami salah satu dari sekian banyak, maka niscaya kita tidak akan mengetahui dua, tiga atau lebih. Karena kita fokus terhadap satu hukum dasar. Fokus menjadi elemen dasar dalam rangka membangun suatu rumah. Itu kedua.

Ketiga, alangkah buruknya apabila kita senantiasa untuk menafakuri kejadian-kejadian yang menimpa orang lain dan belum menimpa diri kita sendiri. Entah itu dengan cara-cara yang sedih, iba, senang, gembira, maupun beragam cara yang liyan. Yang menurut hemat Anda sendiri bagus untuk mengakomodir beragam kepentingan. Misalnya, ketika ada orang lain yang tertimpa musibah kecelakaan. Kita bisa menafakurinya dengan cara-cara gembira. Penuh canda tawa. Sehinga, orang tersebut tidak merasa sakit terhadap kecelakaan yang terjadi. Tapi rasa sakit itu bisa teralihkan oleh kegembiraan yang kita bawa. Itu hanya salah satu contoh. Silakan Anda sendiri untuk mengembangkan beragam cara dalam rangka menafakuri kehidupan orang lain.

Ketika beragam bahan sudah terpetakan. Pembacaan terhadap UUD-RK terlaksana, bahkan bisa dengan cepat menghapalnya. Juga, proses menafakuri kehidupan orang lain bisa di jalankan dengan tempo saksama dan sesingkat-singkatnya. Maka, selanjutnya adalah meatahkan perasaan-perasaan para pengikut setia paham-paham radikal-konservatif. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk mewujudkan suatu tatanan masyarakat tanpa kelas. Mengingat, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk mengeyam bangku kelas, bahkan beberapa di antaranya tidak pernah sekalipun merasakan bagaimana menghabiskan waktu untuk bermain di kelas. Tatanan masyarakat tanpa kelas menjadi sebuah perwujudan terhadap keadilan yang masih semu di negara antah berantah. Untuk itu, seyogianya kita harus tetap belanja ke toserba lainnya. Ataupun berkunjung ke kota-kota lainnya tidak hanya kepada satu tempat dan tujuan: Yogya. Itu keempat.

Kelima, Sejarah Dunia yang Disembunyikan dapat dijadikan sebagai tolok ukur dalam proses pencerahan atas otak-otak yang cemerlang. Otak-otak yang sudah cemerlang tersebut nampaknya harus mengalami suatu proses pembacaan atas suatu penerjamahan yang “baik”, dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Dengan begitu, otak cemerlang tersebut akan menjadi brilian sebab kesetimbangan antara kecemerlangan dan keredupan ada di dalam suatu tempat yang sama. Hasilnya tak lain akan mewujudkan suatu persatuan di Negeri Senja. Sebab, hanya di Negeri Senja terdapat sepotong senja yang bisa dipotong dan dijadikan isi dalam kiriman surat pos.

“Di mana ada senja, di situ ada cakrawala”. Nampaknya perikemanusiaan tersebut dapat kita jadikan pedoman dalam rangka mewujudkan sebuah rumah impian bagi sebagian orang. Di bawah bimbingan Sang Guru Piano, kita bisa melakukan hal-hal yang musykil untuk dilakukan oleh Kambing dan Hujan. Misalnya, kegiatan mencampur adukan yang terdiri dari tahi manusia, tahu sapi, dan tahi babi. Adukan tersebut muykil dilakukan oleh Kambing dan Hujan. Tetapi akan lebih mudah dilakukan oleh Hilde Moller Knag yang bekerja sama dengan Sophie Amunsend. Begitu yang keenam.

Ketujuh, dalam rangka melancarkan program kartu pra-pasca yang dikeluarkan oleh pemerintah negara antah berantah. Kita sebagai orang yang akan memiliki rencana membangun rumah tinggal dapat berkontribusi terhadap program yang dimaksud. Salah duanya adalah dengan menempatkan anak-anak yang masih merah ke dalam kolom-kolom pondasi cakar ayam. Dan menjadikan janda0janda kembang yang ada di desa-desa sebagai orang yang memiliki kecakapan dalam melakukan pengerasan kolom tersebut.

Syahdan, hal itu menjadikan kita senantiasa ingat terhadap pahala-pahala di masa lalu yang tak seberapa jumlahnya di banding dosa. Pahala yang akan membawa kita dari tempat ia beristirahat untuk sampai ke terminal yang menjadi lokasi pemberhentiannya. Pahala dan dosa adalah dua hal yang berihwal. Yang satu menghalkan yang lain. Satunya lagi mengihwalkan yang liyan. Sebuah hubungan hal-berihwal yang cukup kompleks. Itu adalah prinsip yang kedelapan.

Kesembilan, kita harus selalu mencoba untuk melihat kepada hal-hal yang remeh. Yang tidak menarik, bahkan menjijikan. Hal itu berguna untuk menjaga daya tahan tubuh dari serangan robot-robot yang disebar oleh “Anjing Pemerintahan Dunia” ke segala penjuru rumah yang akan dibangun. Dalam rangka menjalin hubungan kerja sama yang tidak saling menguntungkan. Sebuah hubungan kerja yang didambakan oleh setiap orang namun jarang sekali yang melaksanakannya. Nah, untuk itu di sini saya mencoba untuk menerapkan hubungan yang tidak saling menguntungkan tersebut dalam proses membangun rumah tinggal.

Pamungkas, sebagai komika, pemain sepak bola, penyanyi, maupun Pamungkas-Pamungkas yang lain, dapat kita tempat kan sebagai ujung dari prinsip dalam membangun rumah tinggal. Prinsip Pamungkas dapat menjadi penutup dari kesepuluh prinsip yang saya bagikan kepada Anda. Harapannya, prinsip-prinsip yang Anda dapatkan dari tulisan maupun tayangan video Pamungkas-Pamungkas itu bisa anda manfaatkan sebagai strategi penutup dalam membangun rumah. 

Begitulah kiranya apa yang bisa saya sampaikan perihal prinsip-prinsip dalam membagun rumag. Semoga prinsip ini bisa Anda buang jauh-jauh dari pikiran Anda sekalian, sebab yang cukup untuk memikirkannya adalah para tukang yang sudah anda rekrut sebelumnya. Anda cukup jongkok manis, dan berdiri sesekali jika kesemutan, untuk membangun rumah tinggal. 
Prinsip ini hanya akan menjadi prinsip jika sudah Anda terapkan. Jadi, jangan hanya dibaca saja. Buang juga sebagai wujud pelaksanaan. 

Salam.




27 Juni 2020

Comments

Popular posts from this blog

Air Susah di 'Tanah Air' Indonesia

Pencemaran Nama Dalam Jaringan

Memulai Kembali