Korespondensi Kematian
Oh betapa sulitnya untuk
mengejar semua sel-sel yang mati
dalam tubuh yang senja
dalam merah yang tak segar
Kental yang mencair
bercampur susu yang basi
dengan tambahan
bola-bola kenyal nan menggemaskan
Kening menodai lantai
telapak tangan gemetar dan
dengkul yang mencoba untuk
menahan beban kehidupan
Barangsungai pendengarannya masih
tajam menangkap sunyi, juga
bising yang mengelilingi dan
ketegangan yang menjulang
Yang keras tak bisa
yang lembek apalagi
Memudar seperti tembok
yang setiap hari disiram hujan dan
dipanggang matahari, tanpa
usaha membelah diri
Isi kepala tak lagi bisa
berhubungan dengan segalanya
tak ada impuls
dari sel-sel yang sudah
memuka dengan kematian
26 Juli 2020
Comments
Post a Comment