Buah-buahan

Saat semua orang sibuk dengan selangkangannya, ia justru asik memainkan buah zakar seekor kuda di pekarangan. Besar bentuknya. Tidak seperti yang ia miliki. 

Corak merah dan biru menghiasi tubuh si kuda. Kakinya jenjang seperti sudah biasa menyepak orang-orang yang ingin merebut buah zakar miliknya untuk dipasangkan di selangkangan. Kini berbeda situasinya. Meskipun buah zakar itu dimainkan, si kuda tidak mencoba untuk menyepak orang yang memijatnya. Tapi pun ia tidak merasakan kehangatan seperti sebelum-sebelumnya.

Empat puluh jam sebelumnya, ia pamit kepada kekasihnya untuk menghadiri pertemuan bersama rekan saat ia dulu menjadi wartawan. Disebuah rumah di antara kebun-kebun teh yang sudah tak terawat. Tidak ada para pemetik teh yang berlomba memenuhi keranjang di punggungnya.

Perjalanan darat ditempuhnya selama 3 jam. Jalan bebas hambatan yang mebabat habis hutan mempercepat perjalanan yang harus ia tempuh. Setidaknya setengah dari total waktu perjalanan bisa dipangkas. Namun, hal itu harus dibayar oleh tiket masukhkeluar jalan itu. Cukup mahal, tapi ia tak perlu riskan. Sebab, tekannya yang membawa mobil yang membayar semuanya.


5 Oktober 2020

Comments

Popular posts from this blog

Air Susah di 'Tanah Air' Indonesia

Pencemaran Nama Dalam Jaringan

Memulai Kembali